Minggu, 22 Desember 2013

Distributed generation adalah sebuah pendekatan yang menggunakan teknologi skala kecil untuk menghasilkan listrik dekat dengan pengguna.Teknologi DG sering terdiri dari modular generator dan kadang-kadang energi terbarukan. Dalam banyak kasus, Distributed Generators(DG) dapat memberikan harga listrik yang lebih rendah, keandalan pada daya tegangan tinggi dan keamanaannya terhadap ancaman lingkungan jika di bandingkan dengan Sistem konvensional saat ini.




Berbeda dengan penggunaan beberapa stasiun pembangkit skala besar yang pusatnya jauh dari pusat beban, sistem DG menggunakan banyak power plan kecil sehingga tidak terlalu bergantung pada distribusi dan transmisi jaringan. Sistem DG menghasilkan listrik dalam kapasitas berkisar 1W-100MW, dibedakan menurut klasifikasi rating sumber pembangkitan.

Distributed Generation terjadi pada 2 level yaitu, level lokal dan end-point level.
Pada level lokal, pembangkit listrik cendrung lebih mengarah ke teknologi energi terbarukan seperti Pembangkit listrik tenaga angin, tenaga panas bumi, sel surya dan pembangkit dari energi terbarukan lainnya.
Sedangkan pada end-point level, konsumen energi pada tingkat ini lebih cenderung menggunakan sistem ini sebagai back-up (cadangan) dari jaringan listrik normal. Sebagai contoh teknologi ini juga dapat digunakan pada pulau yang terisolasi.

Keuntungan Menggunakan Sistem Distributed Generation:

  1. Terhindar dari kerugian pada jaringan transmisi dan distribusi.
  2. Sistem yang berdekatan dengan beban memungkinkan penggunaan CHP (Combined Heatand Power)
  3. Memungkinkan tersedianya sumber energi yang siap untuk digunakan, contoh untuk mengolah limbah atau untuk melengkapi bahan bakar fosil.
  4. Memungkinkan untuk penggunaan 1 phasa dan 3 phasa.


Kerugian Menggunakan Sistem Distributed Generation:

  1. Sistem distribusi konvensional membutuhkan perlindungan yang memadai untuk mengakomodasi pertukaran daya.
  2. Sinyal untuk pengiriman sumber daya menjadi sangat rumit
  3. Koneksi dan pendapatan kontrak sulit untuk membangun.


Rabu, 12 Juni 2013

Seven segment display merupakan komponen yang berfungsi sebagai penampil angka atau huruf. Dalam sebuah seven segment terdapat 7 buah penampil dasar dari LED (Light Emiting Diode) yang ketujuhnya memiliki konfigurasi tertentu sehingga dapat menampilkan sebuah angka atau huruf. 

Terdapat dua jenis rangkaian dasar seven segment yang dikenal sebagai common anode (CA) dan common cathode (CC). 
  1. Common Anode
    Pada seven segment common anode lampu LED akan menyala jika diberikan masukan logika Low (0). Sedangkan jika diberi masukan logika High (1) maka lampu LED pada seven segment tidak akan menyala (mati).
  2. Common Cathode
    Pada seven segment common cathode lampu LED akan menyla jika diberi masukan logika High (1). Sedangkan jika diberi masukan logika Low (0) maka lampu LED pada seven segment tidak akan menyala (mati).

Selasa, 11 Juni 2013

Dioda merupakan komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor. Dioda hanya dapat mengalirkan arus pada satu arah saja, dan biasanya dioda digunakan sebagai penyearah (rectifier). Dioda terdiri dari sambungan semikonduktor yang bersifat positif dan negatif (bisa disebut junction P-N)




Forward Bias adalah sebuah kondisi ketika arus dapat mengalir melalui junction pada dioda. Hal ini dikarenakan pada kutub anode dioda diberikan tegangan positif sehingga ada penyempitan depletion region (junction antara p dan n) yang menyebabkan arus dapat mengalir (konduktor).




Reverse Bias adalah sebuah kondisi ketika arus tidak dapat mengelir melalui junction pada dioda. Hal ini dikarenakan pada kutub katode dioda diberikan tegangan positif yang menyebabkan melebarnya depletion  region (junction antara p dan n) yang menyebabkan arus tidak padat mengalir (isolator).


Light Emitting Diode atau yang sering kita dengar dengan LED, merupakan sebuah semikonduktor yang akan menyala ketika di beri tegangan maju/forward.

LED merupakan sebuah dioda, jadi polaritasnya sangat mempengaruhi sistem kerja dari LED tersebut. Hal ini memungkinkan LED akan menyala ketika diberi tengan maju/forward, sedangakan jika diberi tengan kearah sebaliknya atau reverse maka LED tidak dapat mengeluarkan cahaya (tidak menyala).

Dalam hal ini dapat kita lihat pada gambar berikut,
Jika arus masuk melewati Anode maka LED akan mengeluarkan cahaya, sedangkan jika arus masukannya dari Cathode maka LED tersebut tidak dapat mengeluarkan cahaya.

Berikut Merupakan Contoh penerapan LED sederhana dalam rangkaian elektronika,