Distributed generation adalah sebuah pendekatan yang menggunakan teknologi skala kecil untuk menghasilkan listrik dekat dengan pengguna.Teknologi DG sering terdiri dari modular generator dan kadang-kadang energi terbarukan. Dalam banyak kasus, Distributed Generators(DG) dapat memberikan harga listrik yang lebih rendah, keandalan pada daya tegangan tinggi dan keamanaannya terhadap ancaman lingkungan jika di bandingkan dengan Sistem konvensional saat ini.
Berbeda dengan penggunaan beberapa stasiun pembangkit skala besar yang pusatnya jauh dari pusat beban, sistem DG menggunakan banyak power plan kecil sehingga tidak terlalu bergantung pada distribusi dan transmisi jaringan. Sistem DG menghasilkan listrik dalam kapasitas berkisar 1W-100MW, dibedakan menurut klasifikasi rating sumber pembangkitan.
Distributed Generation terjadi pada 2 level yaitu, level lokal dan end-point level.
Pada level lokal, pembangkit listrik cendrung lebih mengarah ke teknologi energi terbarukan seperti Pembangkit listrik tenaga angin, tenaga panas bumi, sel surya dan pembangkit dari energi terbarukan lainnya.
Sedangkan pada end-point level, konsumen energi pada tingkat ini lebih cenderung menggunakan sistem ini sebagai back-up (cadangan) dari jaringan listrik normal. Sebagai contoh teknologi ini juga dapat digunakan pada pulau yang terisolasi.
Keuntungan Menggunakan Sistem Distributed Generation:
Kerugian Menggunakan Sistem Distributed Generation:
Berbeda dengan penggunaan beberapa stasiun pembangkit skala besar yang pusatnya jauh dari pusat beban, sistem DG menggunakan banyak power plan kecil sehingga tidak terlalu bergantung pada distribusi dan transmisi jaringan. Sistem DG menghasilkan listrik dalam kapasitas berkisar 1W-100MW, dibedakan menurut klasifikasi rating sumber pembangkitan.
Distributed Generation terjadi pada 2 level yaitu, level lokal dan end-point level.
Pada level lokal, pembangkit listrik cendrung lebih mengarah ke teknologi energi terbarukan seperti Pembangkit listrik tenaga angin, tenaga panas bumi, sel surya dan pembangkit dari energi terbarukan lainnya.
Sedangkan pada end-point level, konsumen energi pada tingkat ini lebih cenderung menggunakan sistem ini sebagai back-up (cadangan) dari jaringan listrik normal. Sebagai contoh teknologi ini juga dapat digunakan pada pulau yang terisolasi.
Keuntungan Menggunakan Sistem Distributed Generation:
- Terhindar dari kerugian pada jaringan transmisi dan distribusi.
- Sistem yang berdekatan dengan beban memungkinkan penggunaan CHP (Combined Heatand Power)
- Memungkinkan tersedianya sumber energi yang siap untuk digunakan, contoh untuk mengolah limbah atau untuk melengkapi bahan bakar fosil.
- Memungkinkan untuk penggunaan 1 phasa dan 3 phasa.
Kerugian Menggunakan Sistem Distributed Generation:
- Sistem distribusi konvensional membutuhkan perlindungan yang memadai untuk mengakomodasi pertukaran daya.
- Sinyal untuk pengiriman sumber daya menjadi sangat rumit
- Koneksi dan pendapatan kontrak sulit untuk membangun.